Posts

Showing posts from February, 2012

Tertulis Aku Untuk Cinta

Aku. . . . Adalah sosok yang hilang dalam malam Sesosok yang menyepi dalam keramaian siang Sesosok yang tenggelam dalam kedalaman kelam Aku. . . . Sesosok yang terlanjur bungkam Sesosok yang terlanjur tercengkeram Dalam timbunan luka diintip dendam Aku…. Sesosok yang ingin bicara pada cinta Didengar oleh cinta Dipahami maksud dan inginku pada cinta Aku… Ingin berontak.. Berteriak… Meluapkan semua sesak dalam dada… Namun,… Bagaimanapun jua…. Aku adalah sosok yang hidup demi Cinta Aku adalah sosok yang teramat bahagiakan Cinta Dan aku adalah sosok yang terlahir karena adanya Cinta Lalu,… Masih pantaskah aku memaksa pada Cinta? Saat aku pun tahu,, Bahwa Cinta pun terluka oleh cinta yang dulu berikrar mencintanya…. Jombang 11-12 februari 2012

Si Otaka dan Otaki

Image
Assalamu’alaikum temen semua,…… Pada rubric ini kita akan ngebahas tentang Si Otaka dan Otaki Temen2 uda pada kenal sama mereka, bukan?! Sebelum itu, yuk kita review diri kita ini…. Tergolong komunitas yang pro Si Otaka kah? Atau Pro Otaki ya????     -kamu itu orangnya yang gimana sih??? a. humoris b. serius a. simple b. rumit a. menyenangkan   b. membosankan a. boros b. hemat a. lebih percaya intuisi (rada2 tahayul gitu) b. lebih percaya fakta a. berantakan-kacau b. rapi-terorganisir a. ede = ekspresif b. ide = profitabilitas a. sensitif b. logikatif a. suka bertualang (mbolang) b. hati-hati a. bermimpi besar b. berpengetahuan umum a. tukang sorak (rame) b. pendukung diam a. pelanggar aturan b. pembuat aturan a. pikiran bebas b. berpikir konservatif a. spontanitas (susah ditebak) b. mudah ditebak dpilih option A atau B yah,….. entar kamu cari hasil yang lebih dominan antara hasi A dan B. emang buat apaan sih?????

Dearest Love

Image
Angin membelai tubuhku mesra. Menerobos melalui celah di antara jendela yang tak tertutup rapat. Dengan hembusannya yang kian kuat, ia mampu mendobrak membuka paksa jendela kamar ini. Keras suara bantingan jendela itu, akhhh!! sakit terdengar. Namun, samakah dengan sakit yang ku rasa kini? Tak sadar linangan air mata kembali jatuh basahi kedua pipi ini. Menangisi kemalangan tiada berakhir buatku. Memang semua tiada guna tuk ditangisi, namun tiada pula yang dapat ku perbuat. Hanya duduk terdiam di atas kasur, merenungi deritaku, bersiap untuk diracuni obat setiap harinya. ‘ceklek,…’ Pintu kamar terbuka. Tampak bayangan gelap datang dari balik pintu. Tak berselang lama, dapat ku lihat tegap tubuh berjalan ke arahku. Wajahnya kelam, terhalang oleh bayang-bayang tirai kamarku. “Shin Mei-ah…” ucapnya pelan penuh akrab. Perlahan tapi pasti, paras rupawannya dapat jelas terlihat, seiring langkahnya yang semakin dekat dengan tempat dimana ku berada. “Waktunya buatmu untuk minum ram

"Apakah itu, Ayah??"

Dalam suatu sore di bawah langit yang bersolek indah penuh jingga, duduk sepasang hati yang setia tuk saling mengisi. Seorang Ayah yang penuh wibawa bersama sang Anak tengah bercengkrama di antara keliling hijau alam taman. Dalam hangat yang tlah tercipta, hinggap seekor burung gagak pada sebuah pohon tak jauh dari tempat mereka duduk. “Nak, lihatlah. Apa yang ada di pohon itu? Burung apa itu, Nak?” tanya sang Ayah sambil menunjuk pohon di seberang. “Itu burung gagak, Ayah”, jawab sang Anak. Seakan sang Ayah tak mengerti, beliau bertanya kembali pada sang Anak. “Itu burung apa, Nak?” “Itu burung gagak”, jawabnya singkat. Untuk selang waktu selanjutnya sang Ayah lagi-lagi bertanya pada sang Anak dengan pertanyaan serupa. Sang Anak menarik napas panjang dan menghembuskannya keras-keras. “Itu burung gagak, Ayah”, sahutnya kesal. Seakan menguji batas sabar sang Anak, kembali Ayah melontarkan pertanyaan yang sama seperti sebelumnya. Bagai terpancing geram, sang Anak men