Cermin Rias Perak

Aku diberikan Tuan cermin
Cermin rias perak yang mengkilap
Warnananya putih sekali.. menyilaukan
Pantulannya lurus mulus
Namun ada yang aneh
Dalam tiap desir ku usap ia
Kurasakan ada semacam luka tertutup rapuh
Kerapuhan yang terpoles manis
Dan disetiap kurasakan sedih itu
Bak ku dengar ia seolah-olah menangis
Berceritalah ia kemudian
Cermin Rias Perak
Tentang perjalanan panjangnya dari batu gunung
Sampai pikulan di punggung
Hingga sampai berapih di belakang panggung
Oh Cermin Rias Perak
Tak ku tahu harus sepanjang itu jalanmu
Pun harus sekeras itu
Hingga suatu waktu
Tuan datang murka dan membantingnya
Cermin Rias Perak
Pecahlah dua ia
"Hidup itu keras, jangan rapuh sepertinya"
Berpekik ia berpesan
Oh Cermin Rias Perak
Di antara serpihan itu kembali ku rasakan
Bukan kesedihan atau kesakitan
Namun kekuatan
Cermin Rias Perak
Tuhan memang Maha Tahu siapa dirimu
Pun tanpa harus kau menggugu satu satu
Untuk jelaskan siapa dirimu
Cermin Rias Perak

Jember tengah malam,
27 Desember 2017

Comments

Popular posts from this blog

Naskah Drama 7 orang >> "Aduh Ujang"

Demi Trisno (Naskah Drama)

Puisi, Pantun. Gurindam Lingkungan -8baris