Kompetisi Pemikiran Kritis Mahasiswa (KPKM) 2017- Bullying vs Adit Sopo Jarwo

tulisan ini aku repost dari web fakultas ku. info menarik lainnya bisa kepo di www.fkm.unej.ac.i

Dalam rangka pengembangan inovasi, kemampuan berpikir kritis, dan keterampilan menulis artikel ilmiah, Direktorat Kemahasiswaan Ditjen Belmawa melaksanakan Kompetisi Pemikiran Kritis Mahasiswa (KPKM) 2017 untuk memberikan ruang ekspresi kepada mahasiswa dalam meluapkan jiwa kebangsaannya dalam bentuk karya tulis. Selain menyelenggarakan KPKM, Ditjen Belmawa juga melaksanakan Festival Film Mahasiswa Indonesia (FFMI).

Hingga ditutup pada 7 Agustus 2017 lalu, tercatat sebanyak 335 artikel dari 134 perguruan tinggi terdaftar sebagai peserta KPKM. Setiap artikel disusun oleh tim yang terdiri dari 2-3 orang. Setelah diseleksi oleh Tim Penilai Pusat yang terdiri dari dosen-dosen bidang bahasa dan sastra serta dosen bidang Pancasila pada 1-12 September lalu, sebanyak 20 artikel dinyatakan lolos Seleksi KPKM Tahap I. Adapun seleksi Tahap II adalah proses yang menentukan, dimana seluruh finalis harus mempresentasikan artikel mereka dan mengikuti proses tanya jawab.

Pada seleksi tahap II (Final) yang diadakan pada 26-28 September 2017, tampil mahasiswa FKM Universitas Jember : Aisyah Wulansari Rahajeng sebagai salah satu finalis. Mahasiswa penerima Beasiswa Bidik Misi ini menjadi finalis berkat karyanya yang berjudul “Adit Sopo Jarwo Peduli Anak Berkebutuhan Khusus: Serial Animasi Tanggap Fenomena Bullying Untuk Wujudkan Generasi Pancasilais”. Adit Sopo Jarwo adalah sebuah serial animasi Indonesia untuk anak-anak yang dirilis pada tahun 2014. Serial ini menceritakan tentang kisah persahabatan antara Adit, Dennis, Mitha, dan Devi serta si mungil Adelya yang kehidupannya diwarnai petualangan tak terduga. Adit berperan sebagai penggerak, motivator, juga inspirator bagi para sahabatnya untuk melewati hari–hari dalam menggapai mimpi pada masa mendatang.


Presentasi aisyah nampaknya menarik dewan juri sehingga karyanya bersama M. Arif Hadi Maulana ini masuk dalam enam artikel terbaik. Adapun hasil penilian akhir dewan juri KPKM adalah sebagai berikut :

Terbaik I : Universitas Negeri Yogyakarta

“Game Kapas (Game Edukatif Scrabble Karakter Pancasila) Bagi Siswa Sekolah Dasar Sebagai Upaya Dini Internalisasi Sikap Positif Pancasila Untuk Mewujudkan Generasi Emas Indonesia 2045”

Terbaik II: Universitas Muhammadiyah Purworejo

“Implementasi Nilai-Nilai Pancasila Dalam Pembelajaran Matematika”

Terbaik III: Universitas President

“Pengamalan Nilai Pancasila Melalui Penegakan Kode Etik Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia Periode 2015-2019”

Harapan I : Universitas Pendidikan Indonesia

“Optimalisasi Bahasa Daerah Melalui Aplikasi Dunya Nyunda Sebagai Perwujudan Nilai Persatuan Indonesia”

Harapan II : Universitas Jember (Aisyah Wulansari Rahajeng & M. Arif Hadi Maulana)
“Adit Sopo Jarwo Peduli Anak Berkebutuhan Khusus: Serial Animasi Tanggap Fenomena Bullying Untuk Wujudkan Generasi Pancasilais”


Harapan III : Universitas Narotama Surabaya

“Skema 4G Berbasis Nilai-Nilai Pancasila: Upaya Optimalisasi Perekonomian Jawa Timur di Sektor Pariwisata”



 

Dalam sambutannya pada malam penganugerahan pemenang FFMI dan KPKM 2017, Direktur Kemahasiswaan Didin Wahidin menyatakan bahwam,“Dimensi yang kita bidik melalui FFMI 2017 dan KPKM adalah kerinduan kita akan Pancasila dan pengamalannya dalam bentuk konkrit, serta mengembangkan kemampuan berpikir kritis, kreatif, dan inovatif. Dan ternyata ketika digali mahasiswa ternyata memiliki banyak hal yang membanggakan,” ujar Didin.

“Kepada para sahabat muda, Selamat! Indonesia semakin besar karena Anda semua. Yakinlah, bahwa Ibu Pertiwi bangga dengan Anda semua, dan semoga mulai hari ini kita terus bertekad untuk terus menerus mengembangkan Pancasila sebagai pemersatu bangsa,” tutup Didin. 
(diolah dari http://belmawa.ristekdikti.go.id)

Comments

Popular posts from this blog

Naskah Drama 7 orang >> "Aduh Ujang"

Demi Trisno (Naskah Drama)

Puisi, Pantun. Gurindam Lingkungan -8baris